Pages

Senin, 03 Oktober 2016

Mengenal Kopi Vietnam

Mungkin tidak asing lagi nama kopi yang satu ini di telingga para pecinta kopi yaitu kopi vietnam.Dari namanya saja pasti sudah begitu mendunia di kalangan pencinta kopi. 

Tabloidnova.com

Kopi diperkenalkan di Vietnam pada tahun 1857 oleh bangsa Perancis dan perlahan-lahan tumbuh sebagai produsen kopi di Asia. Produksi kopi mulai dibangun di negara ini pada awal abad ke-20 dalam bentuk produksi berskala kecil dan secara bertahap bergeser ke bentuk perkebunan. Pabrik kopi instan, Coronel (kini Vinacafe), didirikan di Bien Hoa, Provinsi Dong Nai pada tahun 1969, dengan kapasitas produksi 80 ton per tahun.

Perang Vietnam mengganggu produksi kopi di daerah Buon Ma Thuot, sebuah dataran tinggi tempat industri kopi Vietnam berpusat. Meskipun jarang terlibat dalam konflik, daerah ini menjadi jalur persimpangan antara pihak Utara dan Selatan dan sangat jarang penduduk. Setelah pihak Utara meraih kemenangan, industri kopi sebagaimana halnya mayoritas pertanian dihimpun, dengan membatasi perusahaan swasta dan produksi pun mengalami penurunan.

Setelah reformasi Doi moi pada tahun 1986, perusahaan swasta diizinkan kembali beroperasi, dan pertumbuhan industri pun memperlihatkan data kuantitatif yang semakin membaik. Kerjasama antara penanam, produsen, dan pemerintah terwujud pada penentuan merek dagang aneka produk kopi dan produk ekspor untuk tujuan eceran. Pada masa ini perusahaan-perusahaan baru yang terlibat dalam produksi kopi bermunculan, termasuk Trung Nguyên yang berbasis di Provinsi Dak Lak pada tahun 1996 dan Highlands Coffee pada tahun 1998. Kedua-duanya terus berkembang dan menjadi dua merek utama yang menyalurkan produknya melalui jaringan luas warung kopi. Pada akhir dasawarsa 1990-an, Vietnam menjadi produsen kopi nomor dua terbesar setelah Brasil, meskipun produk yang dihasilkan lebih difokuskan pada biji Robusta yang berkualitas rendah bila dibandingkan dengan Arabika sebagai komoditas ekspor. Prakarsa pemerintah terbaru adalah upaya untuk memperbaiki kualitas kopi ekspor, termasuk mulai diperbanyaknya pohon-pohon kopi Arabika, dikembangkannya kopi campuran, dan kopi dengan kekhususan tertentu seperti kopi luwak (bahasa Vietnam: cà phê chồn).

Pada tahun 2000, produksi kopi tumbuh menjadi 900.000 ton per tahun. Harga mengalami penurunan meski produksi tahunan juga menurun hingga kira-kira 600.000 ton/tahun pada tahun 2003.[2] Pada tahun 2009, Reuters melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam adalah sebanyak kira-kira "1,13 juta ton" untuk tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kopi adalah produk ekspor nomor dua terbesar Vietnam setelah beras.

Ciri Khas Kopi Vietnam

Kopi khas Vietnam (daerah Buon Ma Thuot) memiliki persifatan yang membedakannya dari kopi-kopi lain berikut cara penyajiannya:


  • Daerah Buon Ma Thuot digolongkan ke dalam "iklim mikro" (micro-climates) oleh ilmuwan Eropa yang dikontrak oleh industri swasta. Di daerah ini, beberapa varietas kopi dapat tumbuh, termasuk Arabika, Robusta, Chari (Liberika), Catimor, dan beberapa varietas asli Arabika seperti Arabica SE. Produsen kopi Vietnam mencampur beberapa varietas biji kopi untuk menghasilkan persifatan dan kesetimbangan rasa yang unik.
  • Biasanya kopi dipersiapkan dalam satu cangkir untuk satu orang disertai dengan alat penyaring yang disebut phin. Pada umumnya kopi disajikan di pinggiran meja bersamaan dengan proses penyeduhan. Penggunaan susu kental manis menggantikan susu segar adalah disebabkan ketersediaannya yang luas dan mudah disimpan di wilayah beriklim tropika. Susu kental manis juga digunakan untuk memberi rasa manis pada larutan kopi. Cara seperti ini telah menjadi tradisi karena rasa seperti inilah yang lebih disukai oleh orang Vietnam.
  • Kopi dapat diseduh kemudian diberi es untuk menciptakan cafe da, atau jika dicampur susu kental manis akan disebut sebagai cafe sua da.
Sumber dari : Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar